Mitos Seputar Bulu Vagina Yang Tidak Tepat


Simak ulasannya berikut ini seperti dilansir dari Women's Health Magazine.

1. Bulu vagina mampu melindungi area intrim dari penyakit menular seksual "Faktanya, bulu vagina justru mengundang bakteri," jelas dokter kandungan Wendy Askew, M.D dari Institute for Women’s Health di San Antonio, Amerika Serikat.

2. Bulu vagina membuat bercinta menjadi kurang bergairah "Secara teori, Anda akan mendapatkan stimulasi langsung tanpa distraksi bulu vagina. Hal ini bergantung pada keinginan masing-masing perempuan, stimulasi yang dirasakan dan penekanan yang diinginkan untuk mencapai orgasme," lanjut dr. Shah lagi.

3. Warna bulu vagina harus sama dengan warna rambut
Salah satu mitos yang paling banyak dipercayai adalah warna bulu vagina sama dengan warna rambut. Sebenarnya, hal ini tidak benar. Wendy Askew, M.D mengatakan, warna bulu vagina kurang lebih sama dengan warna alis.

4. Bulu vagina akan selalu tumbuh
Kenyataannya, bulu vagina akan berhenti tumbuh ketika perempuan mengalami menopause. Hal ini terjadi karena perempuan kekurangan hormon yang merangsang pertumbuhan rambut serta bulu-bulu halus pada tubuh. Biasanya, panjang bulu vagina setiap orang bervariasi, mulai dari 0.5 cm hingga 2 cm.

5. Pemilik kulit sensitif tidak boleh cukur bulu vagina
pemilik kulit sensitif sekalipun tak masalah jika ingin melakukan cukur bulu vagina. Namun, usahakan agar jangan mencukur terlalu dekat dengan kulit dan tidak menggunakan krim pencukur yang mengandung emolien karena akan berpotensi membuat kulit iritasi.



No comments

No comments :

Post a Comment