G-Spot Pada Wanita, Benar atau Mitos?
Melansir Cosmopolitan, ilmuwan saraf yang mempelajari orgasme dan gairah seksual, Nicole Prause, PhD, mengatakan bahwa tidak ada bukti substansial bahwa g-spot adalah sebuah area atau organ tubuh dan tidak ada bukti bahwa vagina memiliki g-spot.
Terminologi g-spot pertama kali diperkenalkan pada awal '80-an oleh seksolog asal Amerika, Beverly Whipple, PhD. Ia dan para tim penelitian mendeskripsikan g-spot sebagai 'biji kacang' yang sensitif yang mampu menghadirkan sensasi kuat dalam menimbulkan rangsangan seksual. Sayangnya, penelitian Beverly disalahartikan dengan interpretasi berbeda.
Ia dan para peneliti tidak benar-benar menyebut g-spot sebagai 'kacang' secara harfiah. G-spot dimaksudkan untuk menyebut area sensitif pada tubuh, tetapi banyak orang mengira bahwa g-spot adalah organ tubuh di dalam vagina yang bentuknya seperti 'kacang' dan sangat sensitif.
Terminologi g-spot pertama kali diperkenalkan pada awal '80-an oleh seksolog asal Amerika, Beverly Whipple, PhD. Ia dan para tim penelitian mendeskripsikan g-spot sebagai 'biji kacang' yang sensitif yang mampu menghadirkan sensasi kuat dalam menimbulkan rangsangan seksual. Sayangnya, penelitian Beverly disalahartikan dengan interpretasi berbeda.
Ia dan para peneliti tidak benar-benar menyebut g-spot sebagai 'kacang' secara harfiah. G-spot dimaksudkan untuk menyebut area sensitif pada tubuh, tetapi banyak orang mengira bahwa g-spot adalah organ tubuh di dalam vagina yang bentuknya seperti 'kacang' dan sangat sensitif.
Ladies, daripada Anda menjadi frustasi karena tak kunjung menemukan titik g-spot, tak ada salahnya luangkan waktu lebih banyak untuk berkomunikasi dengan pasangan. Katakan pada mereka apa yang dapat membantu Anda mencapai orgasme dan apa yang Anda inginkan dari mereka untuk meningkatkan kualitas seks Anda dan pasangan.
sumber : dokter_bilang
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment